Kamis, 17 Maret 2011

sejarah

DAFTAR ISI :


A. Sejarah Kebudayaan Bacson Hoabinh..........................................................................
B. Ciri khas Alat Batu Kebudayaan Bacson Hoabinh.......................................................
C. Hubungan Dengan Bangsa Indonesia............................................................................
D. Hasil Kebudayaan Bacson Hoabinh...............................................................................
    1. kapak genggam
    2. kapak dari tulang dn tanduk
    3. flakes
E. Penyebaran Kebudayaan Bacson Hoabinh.................................................................
Kesimpulan..................
Saran............................
Daftar Pustaka............


A. Budaya Bacson-hoabinh

Pada awalnya masyarakat Bacson-Hoabinh hanya menggunkan alat dari
gerabah yang sederhana berupa serpihan-serpihan batu tetapi pada tahun
600 SM mengalami dalam bentuk batu-batu yang menyerupai kapak yang
berfungsi sebagai alat pemotong.Bentuknya ada yang lonjong, segi empat,
segitiga, dan ada juga yang berbentuk berpinggang.

Istilah bacson-hoabinh ini dipergunakan sejak tahun 1920-an yaitu untuk menunjukan suatu tempat pembuatan alat-alat batu yang khas dengan ciri dari peninggalan kebudayaan bacson-hoabinh ditemukan diseluruh wilayah asia tenggara,hingga myanmar (burma)
Di barat dan ke utara hingga propinsi-propinsi selatandan kurun waktu antara 18000 dan 3000 tahun yang lalu. Namun pembuatan kebudayaan becson-hoabinh masih terus berlangsung di beberapa kawasan, sampai masa yang lebih baru.

B.  Ciri khas alat batu kebudayaan bacson-hoabinh adalah penyerpihan Pada satu atau dua sisi permukaan batukali yang berukuran lebih kurang satu kepala.hasil penyerpihann yaitu menunjukan berbagai berbentuk seperti lonjong, segi empat segi tiga dan beberapa diantaranya mempunyai ada yang mempunyai bentuk pinggang.menurut C.F Gorman penemuan alat-alat batu paling banyak ditemukan dalam penggalian di pegunungan di batu kapur di daerah pietnam dibagian utara, yaitu didaerah bacons pegunungan hoabinh.

Disamping alat-alat dari batu yang berhasil ditemukan,juga ditemukan alat-alat serpih, batu giling dari berbagai ukuran,alat-alat dari tulang dan sisa tulang belulang manusia yang dikuburkan dalam posisi terlipat serta ditaburi zat warna merah.
Sementara Itu,di daerah VIETNAM ditemukan tempat-tempat pembuatan alat-alat batu,sejenis alat-alat batu dari kebudayaan BASCON-HOABINH.bahkan di gua XOM TRAI ditemukan alat-alat batu yang sudah diasah pada sisi yang tajam.alat-alat batu dari gua XOM TRAI diperkirakan berasal dari 18000 tahun yang lalu.kemudian dalam pengembanannya,alart-alat batu tersebar dan berhasil ditemukan,hampir diseluruh daerah asia tenggara,baik daratan maupun kepulauan,termasuk wilayah indonesia.

C. Hubungan dengan bangsa Indonesia
Di Daerah Indonesia,alat-alat dari kebudayaan bacson-hoabinh dapat ditemukan di daerah sumatera,jawa,nusa tenggara,kalimantan,sulawesi sampai ke papua(irian jaya).Di daerah sumatra,alat-alat batusejenis kebudayaan bacson-hoabinh ditemukan di lhokseumawe dan medan.benda-benda itu berhasil ditemukan pada bukit-buki sampah kerang yang bersiameter 100 meter dan kedalaman 10 meter.lapiasan kerang tersebut di selang-selingi dengan tanah dan abu.

Di Daerah Jawa,alat-alat kebudayaan batu sejenis dengan kebudayaan bacson-hoabinh ditemukan di daerah lembah sungai bengawan solo.penemuan alat-alat dari batu ini ketika dilakukan penggalian untuk menemukan fodil-fosil manusia purba.Peralatan batu yang berhasil ditemukan memiliki usia jauh lebih tua dari peralatan batu yang ditemukan pada bukit sampah kerang di sumatra. hal ini terlihat dari cara pembuatannya.peralatan batu yang berhasil ditemukan di daerah lembah bengawan solo dibuat dengan cara sangat sederhana dan belum diserpih atau diasah.Batu kali yang dibelah langsung digunakannya dengan cara digenggam.bahkan menurut Von koenigswald, peralatan dari batu itu digunakan oleh manusia purbaindonesia jenis pithecantropus erectus.berdasarkan penelitiaanya,peralatan batu itu berasal dari daerah bacson-hoabinh.

Di daerah Cabbenge juga ditemukan alat-alat batu yang berasal dari kala pleistosen,dan holosen.Penggalian dalam upaya untuk menemukan alat-alat dari batu juga dilakukan di daerah pedalaman sekitar maros.Dari beberapa tempat penggalian,berhasil menemukan alat dari batu toalian diperkirakan berasal dari 7000 tahun yang lalu. perkembangan perlatan batu dari daerah marpos ini,diperkirakan kemunculannya bertumpang tindih dengan munculnya tembikar di kawasan tersebut.
Di samping daerah-daerah tersebut di atas,peralatan dari batu kebudayaan bacson-hoabinh,juga berhasil ditemukan pada daerah-daerah pedalaman semenanjung minahasa, flores,maluku utara,dan daerah lain di Indonesia


D. HASIL KEBUDAYAAN BACSON – HOABINH
 1. Kapak Genggam
Kapak genggam yang ditemukan di dalam bukit kerang tersebut dinamakan dengan pebble atau kapak Sumatera (Sumatralith) sesuai dengan lokasi penemuannya yaitu di pulau Sumatera.
Untuk dapat mengetahui bentuk dari kapak Sumatera silahkan Anda amati gambar 5 berikut ini.

Setelah Anda mengamati gambar coba Anda bandingkan pebble dengan chopper maupun dengan flakes! Bagaimana menurut pendapat Anda? Bentuk pebble seperti yang Anda lihat pada gambar dapat dikatakan sudah agak sempurna dan buatannya agak halus. Bahan untuk membuat kapak tersebut berasal dari batu kali yang dipecah-pecah.

 2. Kapak Dari Tulang dan Tanduk
Di sekitar daerah Nganding dan Sidorejo dekat Ngawi, Madiun (Jawa Timur) ditemukan kapak genggam dan alat-alat dari tulang dan tanduk. Alat-alat dari tulang tersebut bentuknya ada yang seperti belati dan ujung tombak yang bergerigi pada sisinya. Adapun fungsi dari alat-alat tersebut adalah untuk mengorek ubi dan keladi dari dalam tanah, serta menangkap ikan. Untuk lebih jelasnya tentang alat-alat ini maka amati gambar 3 berikut ini.

 3. Flakes
Flakes berupa alat alat kecil terbuat dari batu yang disebut dengan flakes atau alat serpih. Flakes selain terbuat dari batu biasa juga ada yang dibuat dari batu-batu indah berwarna seperti calsedon. Untuk mengetahui bentuk flakes maka amatilah gambar 4 berikut ini.

Flakes mempunyai fungsi sebagai alat untuk menguliti hewan buruannya, mengiris daging atau memotong umbi-umbian. Jadi fungsinya seperti pisau pada masa sekarang. Selain ditemukan di Sangiran flakes ditemukan di daerah-daerah lain seperti Pacitan, Gombong, Parigi, Jampang Kulon, Ngandong (Jawa), Lahat (Sumatera), Batturing (Sumbawa), Cabbenge (Sulawesi), Wangka, Soa, Mangeruda (Flores).



E.Penyebaran Kebudayaan Bacson Hoabinh
Kebudayaan Bacson Hoabinh dalam penyebaranya di Indonesia dapat di temukan di daerah Sumatera,Jawa,Nusa Tenggara,Kalimantan,Sulawesi,dan Irian Jaya.Kebudayaan Bacson Hoabinh di temukan di pulau Jawa daerah lembah Bengawan Solo.Tokoh yang meneliti kebudayaan ini adalah “Von Koenigswald” .Melaluai penyelidikanya,dapat di simpulkan bahwa pendukung peradaban ini adalah manusia purba jenis “Pithecantropus Erectus” .Sedangakan di Sumatera terdapat di wilayah Medan.Kebudayaan Bacson Hoabinh,meninggalkan alat-alat seperti “kapak genggam,kapak dari tulang dan tanduk,serta flakes.  






Kesimpulan


Berdasarkan uraian materi di atas dapatlah disimpulkan:
  1. Kebudayaan Bacson - Hoabinh yang terdiri dari pebble, kapak pendek serta alat-alat dari tulang masuk ke Indonesia melalui jalur barat.
  2. Kebudayaan flakes masuk ke Indonesia melalui jalur timur.
    Untuk lebih memahami penyebaran kebudayaan Mesolithikum ke Indonesia, maka simaklah gambar 7 peta penyebaran kebudayaan tersebut ke Indonesia.

Selain itu dari kebudayaan Bacson-Hoabinh menghasilkan ras Papua
Melanosoid. Dengan adanya keberadaan manusia jenis Papua Melanosoide
di Indonesia sebagai pendukung kebudayaan Mesolithikum, maka para
arkeolog melakukan penelitian terhadap penyebaran pebble dan kapak
pendek sampai ke daerah teluk Tonkin daerah asal bangsa Papua
Melanosoide. Dari hasil penyelidikan tersebut, maka ditemukan pusat pebble
dan kapak pendek berasal dari pegunungan Bacson dan daerah Hoabinh, di
Asia Tenggara. Tetapi di daerah tersebut tidak ditemukan flakes, sedangkan
di dalam Abris Sous Roche banyak ditemukan flakes bahkan di pulau Luzon
(Filipina) juga ditemukan flakes. Ada kemungkinan kebudayaan flakes berasal
dari daratan Asia, masuk ke Indonesia melalui Jepang, Formosa dan
Philipina.

SARAN

Dari uraian materi yang telah kami sajikan, maka Anda tentu dapat mengetahui lebih banyak lagi tentang kebudayaan Bacson Hoabinh dan membandingkan penyebaran kebudayaan Mesolithikum lebih banyak dibandingkan dengan penyebaran kebudayaan Palaeolithikum.Dengan demikian masyarakat prasejarah selalu mengalami perkembangan.Pergantian zaman dari Mesolithikum ke zaman Neolithikum membuktikan bahwa kebudayaannya mengalami perkembangan dari tingkat sederhana ke tingkat yang lebih kompleks.

DAFTAR PUSTAKA :
www.google.com
www.e-dukasi.net
www.scrib.com

yohanacheyrini.blogspot.com


0 komentar:

Posting Komentar